A. TUJUAN
[KEMBALI]
Menghasilkan output sinyal periodik/frekuensi tertentu hanya dengan bantuan sumber searah/DC.
B. KOMPONEN
[KEMBALI]
1. Resistor
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya.
Mencari Nilai
Resistor dengan Kode Warna
1.
Resistor
Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan
cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4
menunjukan nilai toleransi resistor.
2.
Resistor
Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka,
dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna
ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
3.
Resistor
Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama
dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya.
Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang
diijinkan untuk resistor tersebut.
2. Capasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tertentu atau komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.
3. Op Amp
Penguat operasional atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan arus searah yang memiliki bati (faktor penguatan atau gain) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.
3. Jembatan wien bridge
Jembatan wien bridge merupakan salah satu dari rangkaian-rangkaian standar yang digunakan untuk membangkitkan sinyal-sinyal gelombang sinus dalam rangkuman frekuensi audio.
4. Ground
Ground adalah titik yang dianggap sebagai titik kembali nya arus listrik arus searah atau titik kembali nya sinyal bolak balik atau titik patokan (referensi) dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik di dalam rangkaian elektronika.
C. OSCILLATOR WIEN BRIDGE
[KEMBALI]
Rangkaian osilator praktis menggunakan op-amp dan RC jembatan
sirkuit, dengan osilator Frekuensi set oleh R dan C. Gambar 18.23 menunjukkan versi dasar dari rangkaian osilator jembatan Wien. Koneksi jembatan dasar. Resistor R1 dan R2 serta
kapasitor C1 dan C2 membentuk elemen penyesuaian frekuensi, sedangkan resistor R3 dan R4 membentuk
bagian dari jalur umpan balik. Keluaran op-amp terhubung sebagai input jembatan
pada titik a dan c. Output rangkaian jembatan pada titik b dan
d adalah input ke op-amp.
Mengabaikan efek pembebanan dari input op-amp dan impedansi
output, analisis rangkaian jembatan menghasilkan
Jika, khususnya, nilainya adalah R1=R2=R dan
C1=
C2=
C, frekuensi osilator yang dihasilkan adalah
Dengan demikian rasio R3 hingga R4 yang lebih besar dari 2 akan memberikan penguatan loop yang cukup untuk sirkuit berosilasi pada frekuensi yang dihitung menggunakan pesamaan di atas.
D. PRINSIP KERJA
[KEMBALI]
Prinsip osilator ini dimulai dengan adanya noise/desah saat pertama kali power dinyalakan. Noise/desah ini kemudian dimasukkan kembali ke input penguat dengan melalui filter tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal noise akan menjadi semakin besar dan membentuk periode tertentu sesuai dengan jaringan filter yang dipasang. Periode inilah yang kemudian menjadi nilai frekuensi sebuah osilator.
E. GAMBAR RANGKAIAN
[KEMBALI]
F. VIDEO TUTORIAL
[KEMBALI]
G. CONTOH SOAL
[KEMBALI]
1. Hitung frekuensi resonansi osilator jembatan Wien pada Gambar 18.24.
Solusi Menggunakan Persamaan. (18.42) menghasilkan
Kita dapat menggunakan R3 300 kΩ dan R4= 100 kΩ untuk memberikan rasio R3/R4 lebih besar dari 2 untuk osilasi berlangsung.
H. LINK DOWNLOAD [KEMBALI]
1. Materi klik
di sini[KEMBALI]
F. VIDEO TUTORIAL
[KEMBALI]
G. CONTOH SOAL
[KEMBALI]
1. Hitung frekuensi resonansi osilator jembatan Wien pada Gambar 18.24.
Solusi Menggunakan Persamaan. (18.42) menghasilkan
2. Desain RC elemendari
osilator jembatan Wien seperti pada Gambar 18.24 untuk operasi pada fo= 10 kHz
Solusi
Dengan
menggunakan nilai R dan C yang sama, kita dapat memilih R =
100 kΩ dan menghitung nilai diperlukan C
Kita dapat menggunakan R3 300 kΩ dan R4= 100 kΩ untuk memberikan rasio R3/R4 lebih besar dari 2 untuk osilasi berlangsung.
H. LINK DOWNLOAD [KEMBALI]
2. Gambar rangkaian klik di sini
3. Video tutorial klik di sini
4. Simulasi proteus klik di sini
5. Datasheet klik di sini
[KEMBALI]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar